Wakil Ketua DPRD Kaltim Tekankan Kesetaraan Gender dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus

SAMARINDA, NUSAPALA.ID – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, memberikan pidato pembukaan yang kuat dan inspiratif dalam acara Workshop Penanganan dan Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Kampus. Acara yang diselenggarakan di Universitas Mulawarman pada 23 Februari 2025 ini dihadiri oleh para akademisi, mahasiswa, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dalam pidatonya, Ananda Emira menyoroti isu-isu krusial terkait kesetaraan gender dan bahaya kekerasan seksual yang masih menjadi permasalahan serius di dunia pendidikan. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang aman dan inklusif bagi semua mahasiswa, tanpa memandang jenis kelamin.

“Kekerasan seksual adalah pelanggaran hak asasi manusia yang tidak dapat ditoleransi. Kita harus memastikan bahwa setiap mahasiswa merasa aman dan terlindungi di lingkungan kampus,” tegas Ananda Emira.

Ananda Emira juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus-kasus kekerasan seksual yang sering kali tidak dilaporkan karena korban merasa takut atau malu. Ia mendorong para korban untuk berani berbicara dan mencari bantuan, serta menegaskan bahwa mereka tidak sendirian.

“Korban kekerasan seksual tidak boleh disalahkan atau dihakimi. Mereka membutuhkan dukungan dan pendampingan untuk pulih dari trauma yang mereka alami,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ananda Emira menekankan pentingnya peran aktif dari seluruh elemen kampus dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual. Ia menyerukan kepada para pengambil kebijakan kampus dan satuan tugas untuk selalu berorientasi pada korban dan tidak menyalahkan mereka dengan alasan apapun.

“Kita harus memiliki mekanisme yang jelas dan efektif untuk melaporkan dan menangani kasus-kasus kekerasan seksual. Selain itu, kita juga perlu memberikan edukasi dan pelatihan kepada seluruh warga kampus tentang pentingnya kesetaraan gender dan pencegahan kekerasan seksual,” jelasnya.

Ananda Emira juga mengapresiasi upaya Universitas Mulawarman dalam menyelenggarakan workshop ini. Ia berharap kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi konkret untuk meningkatkan penanganan dan pencegahan kekerasan di lingkungan kampus.

“Saya yakin bahwa dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual dan diskriminasi,” pungkasnya.

Workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang penting dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan inklusif bagi seluruh mahasiswa di Kalimantan Timur.