Kesbangpol Kaltim Tekankan Peran Krusial Generasi Muda dalam Pilkada 2024
POLITIK, NUSAPALA.ID – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Timur menyoroti dominasi pemilih muda pada Pemilu 2024. Data dari KPU RI menyebutkan, 60% pemilih terdiri dari generasi muda. Kepala Kesbangpol Kaltim, Fatimah Wati, mengharapkan generasi muda tak hanya berpartisipasi, tetapi juga memiliki kesadaran politik yang kuat.
“Kami ingin anak muda terlibat aktif dan tidak termakan isu negatif. Politik bukanlah sesuatu yang sulit dijangkau atau selalu bersifat negatif,” ujar Fatimah, Senin (19/8/2024).
Pilkada serentak akan digelar 27 November 2024, dan peran pemilih muda sangat dinanti. Fatimah menekankan bahwa memilih pemimpin yang sesuai adalah langkah penting untuk masa depan. Ia juga mendorong kegiatan diskusi dan forum-forum politik untuk meningkatkan pemahaman kaum muda tentang calon pemimpin yang akan mereka pilih.
“Kami mengajak anak muda untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ayo, gunakan hak pilihmu di TPS, karena suara kalian sangat berarti,” tegasnya.
Fatimah juga menegaskan, pihaknya akan terus membuka ruang diskusi bagi generasi muda agar memahami kebutuhan dan harapan mereka terhadap calon pemimpin. Selain itu, Kesbangpol akan menyelenggarakan lebih banyak kegiatan edukatif yang mengajak generasi muda untuk aktif dalam proses politik, mengingat peran mereka sangat penting untuk menentukan arah masa depan Kalimantan Timur.
“Diskusi dan forum-forum seperti ini akan membantu menyadarkan anak muda tentang pentingnya berpartisipasi dalam politik. Kami berharap, mereka dapat membangun masa depan Kaltim dengan memilih pemimpin yang tepat,” tambah Fatimah.
Pilkada serentak ini diharapkan menjadi momen bagi anak muda di Kaltim untuk berperan aktif dalam menentukan arah pembangunan daerah melalui hak suara mereka. Fatimah berharap, kesadaran politik di kalangan pemilih muda terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi masa depan Kaltim.
Dengan kontribusi mereka, diharapkan visi besar Kaltim dapat terwujud melalui kepemimpinan yang lahir dari proses demokrasi yang sehat dan inklusif. (*)