Infrastruktur dan Pelatihan Jadi Strategi Tenggarong Bangkitkan Ekonomi Warga di 2025

Kutai Kartanegara, Nusapala.id – Pemerintah Kecamatan Tenggarong pada 11 Mei 2025 menetapkan arah kebijakan pembangunan tahun 2025 dengan dua fokus utama, yakni peningkatan infrastruktur dasar serta penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Kedua strategi ini dinilai menjadi pondasi penting dalam menciptakan ketahanan ekonomi masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.

Camat Tenggarong, Sukono, menjelaskan bahwa beberapa titik prioritas infrastruktur akan menjadi perhatian utama, terutama di kawasan yang memiliki intensitas mobilitas tinggi dan kepadatan penduduk. Di antaranya adalah pembangunan jalan penghubung di wilayah Lapak Lambur dan Bendang, yang selama ini menjadi akses penting bagi warga namun belum sepenuhnya optimal.

“Selain memperbaiki irigasi dan drainase yang rawan menyebabkan genangan, kami juga fokus membuka akses jalan yang menghubungkan berbagai wilayah, seperti Lapak Lambur dan Bendang. Ini akan memperlancar pergerakan orang dan barang,” ujar Sukono.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur tidak bisa berdiri sendiri. Untuk itu, Kecamatan Tenggarong juga mengintensifkan program pemberdayaan masyarakat yang menyasar kelompok rentan ekonomi, seperti ibu rumah tangga, pemuda, dan warga yang belum memiliki akses ke pekerjaan formal.

Bersama perangkat daerah terkait seperti Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pemerintah Kecamatan menyusun skema pelatihan yang mengacu pada potensi lokal dan kebutuhan pasar. Setiap tahunnya, pelatihan keterampilan rutin diadakan, mulai dari industri rumahan, pengolahan makanan, hingga pelatihan dasar keamanan lingkungan seperti satpam.

“Kami konsisten menyelenggarakan pelatihan berbasis potensi lokal dua kali dalam setahun. Seperti pelatihan produksi makanan ringan, keterampilan menjahit, dan pelatihan keamanan lingkungan. Harapannya warga punya keterampilan praktis yang bisa langsung mendukung perekonomian keluarga,” terang Sukono.

Program pelatihan ini tidak hanya memberikan kemampuan teknis, tetapi juga membuka akses pada jejaring UMKM lokal serta peluang pemasaran digital. Peserta didorong untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana pengembangan usaha.

Pemerintah Kecamatan Tenggarong optimistis bahwa kombinasi antara pembangunan fisik dan penguatan kapasitas SDM akan memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai dan masyarakat yang terampil, pertumbuhan ekonomi lokal diharapkan semakin merata.

Di tengah upaya mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi, pendekatan ini diyakini menjadi fondasi yang kokoh dalam menciptakan kemandirian ekonomi berbasis potensi wilayah.

Post Comment