Deflasi Pertama Sejak Agustus 2023, BPS : Beras menjadi komoditas utama yang mendorong deflasi
NASIONAL, NUSAPALA.ID – Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Amalia A. Widyasanti, mengumumkan bahwa Indonesia mengalami deflasi pada bulan Mei 2024, yang merupakan yang pertama sejak Agustus 2023.
Deflasi bulan Mei 2024 mencapai 0,03 persen secara bulanan, dengan indeks harga konsumen turun dari 106,4 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024, seperti yang disampaikan dalam siaran pers BPS pada Senin, 3 Juni 2024.
Amalia menjelaskan bahwa kelompok pengeluaran yang paling berkontribusi terhadap deflasi bulanan adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan deflasi sebesar 0,29 persen yang memberikan andil deflasi sebesar 0,08 persen.
Secara spesifik, beras menjadi komoditas utama yang menyumbang deflasi terbesar dengan andil sebesar 0,15 persen, diikuti oleh daging ayam ras, ikan segar, tomat, cabai rawit, serta tarif angkutan antarkota, angkutan udara, dan kereta api yang turut berkontribusi terhadap deflasi.
Amalia juga mencatat bahwa dari 38 provinsi di Indonesia, 29 provinsi mengalami deflasi untuk harga beras, sementara 8 provinsi mengalami inflasi untuk komoditas tersebut.
Penurunan harga beras pada Mei 2024 mencapai 3,59 persen, mencerminkan kontribusi signifikan terhadap deflasi nasional. Di samping itu, penurunan tarif angkutan antarkota, udara, dan kereta api pada periode pasca-libur panjang juga berdampak terhadap deflasi transportasi, dengan penurunan harga yang terendah sejak Januari 2021.
Secara keseluruhan, kondisi deflasi ini mengindikasikan penurunan umum dalam indeks harga konsumen di Indonesia, tercermin dari berbagai faktor ekonomi dan harga komoditas yang turun pada bulan Mei 2024.