Puskesmas Muara Kaman Cegah Kematian Ibu Anak
Kukar, NUSAPALA.ID- Puskesmas Muara Kaman, punya wilayah kerja yang mencakup 12 Desa, namun tetap harus berikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Salah satu yang diupayakan, mencakup jemput bola persalinan masyarakat hulu.
Luas wilayah yang ditangani mencapai 2.378,16 meter per segi, dengan jumlah RT sebanyak 122, dan jumlah Kepala Keluarga(KK) sebanyak 5.498. Belum lagi jarak tempuh desa ke puskesmas yang terlampau jauh. Seperti Desa Kupang baru dengan jarak tempuh 105 Km atau 210 menit, jika mau ke Puskesmas.
Yang menjadi landasan digagas jemput bola persalinan ibu hamil, terkait status kesehatan keluarga, proses sebelumnya banyak ditolong oleh dukun atau tidak melalui fasilitas kesehatan.
“Terlambat penanganan yang menyebabkan kematian ibu dan anak, jemput bola persalinan bagian dari pencegahan,” sebut Tenaga Kesehatan Puskesmas Muara Kaman, Aris Trinumarsari.
Sebelum diberlakukan jemput bola persalinan, tingkat kepercayaan terhadap fasilitas layanan kesehatan sebesar 59,47 persen, kepercayaan terhadap dukun persalinan sebesar 12,03 persen, belum lagi tingkat kematian ibu dan anak.
“Saat ini, tingkat kepercayaan terhadap fasilitas kesehatan semakin meningkat capai 82,11 persen, sedangkan kepercayaan terhadap dukun semakin menurun capai 3,16 persen,” sebutnya.
Jemput bola persalinan masyarakat yang dibentuk pada tahun 2022 ini, mendapatkan dukungan berdasarkan kesepakatan stakeholder, tokoh masyarakat dan pemuda, bidan, serta para dukun kampung, untuk beri pelayanan kesehatan ibu bersalin.
Sesuai standar layanan kesehatan, cepat dan tepat penanganan.Dukun hanya boleh merujuk tidak boleh menanggani persalinan.
Terkait dampak jemput bola persalinan, sudah berdampak besar di delapan desa, akan semakin beri dampak ke desa yang lain.
“Koordinasi dan komunikasi yang baik, sehingga proses persalinan, harus dilakukan di Puskesmas atau Puskesmas Pembantu(Pusban),” jelasnya.(NP/ADV121)
Post Comment