H. Baba dan Warga RT 6 Bangun Demokrasi Kuat

Balikpapan, Nusapala.id — Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti kegiatan “Penguatan Demokrasi Daerah ke-6 Tahun 2025” yang diselenggarakan Sabtu (19/7) sore di RT 6, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota. Kegiatan yang digagas oleh H. Baba ini menghadirkan dua narasumber utama yakni Ruddy Iskandar dan Johan’s, dosen dari Universitas Balikpapan (Uniba), dengan moderator Siti Aminah.

Dalam pembukaannya, moderator Siti Aminah menyampaikan bahwa demokrasi tidak hanya soal pemilu dan wakil rakyat, tetapi lebih jauh menyangkut kesadaran kolektif warga terhadap hak dan kewajiban masing-masing. “Tanpa partisipasi aktif masyarakat, demokrasi hanya menjadi slogan,” tegasnya.

Ruddy Iskandar, yang dikenal sebagai praktisi hukum dan pemerhati kebijakan publik, menjelaskan bahwa hak-hak warga negara sudah dijamin dalam konstitusi. “Hak untuk menyampaikan pendapat, memperoleh pendidikan, dan perlindungan hukum adalah fondasi negara demokratis. Namun, hak itu tak berarti tanpa pemahaman dan pengawalan dari warga sendiri,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya literasi hukum di tingkat akar rumput. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami prosedur hukum, sehingga sering menjadi korban ketidakadilan. “Ketika warga paham haknya, maka ruang penyalahgunaan kekuasaan semakin sempit,” tambah Ruddy.

Sementara itu, Johan’s dari Uniba mengulas sisi lain dari demokrasi, yakni kewajiban warga negara. Ia menggarisbawahi pentingnya taat hukum, menghargai keberagaman, dan berkontribusi dalam pembangunan. “Kewajiban kita bukan hanya bayar pajak, tapi juga menjaga ketertiban, menghormati perbedaan, dan membela kepentingan umum,” terang Johan’s.

Ia juga mengingatkan bahwa demokrasi bukanlah sistem yang bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan kesadaran kolektif dan solidaritas sosial untuk memastikan proses demokratis berjalan dengan baik. “Partisipasi dalam musyawarah RT pun bagian dari demokrasi,” tambahnya.

Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai tanggapan dari peserta yang memenuhi area kegiatan. Warga mengajukan pertanyaan seputar hak atas pelayanan publik, persoalan birokrasi, dan cara sederhana berkontribusi dalam penguatan demokrasi.

Menutup kegiatan, H. Baba menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini terus berlanjut di berbagai wilayah kota Balikpapan. “Kita ingin demokrasi yang tumbuh dari bawah, dengan warga yang tahu posisi dan perannya dalam sistem negara,” ucapnya.

Acara ini menjadi wujud nyata semangat lokal dalam memperkuat budaya demokrasi. Harapannya, warga tidak hanya menjadi penonton, melainkan aktor utama dalam perjalanan demokrasi Indonesia. (Info Publik/Red)

Post Comment