Cari Bibit Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
OLAHRAGA, NUSAPALA.ID – Timnas Indonesia saat ini diisi oleh banyak pemain naturalisasi, terutama dari liga-liga Eropa. Dalam upaya mencari dan menyeleksi pemain potensial, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan berbagai metode untuk mengidentifikasi pemain keturunan yang layak membela Timnas Indonesia. Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Kemenpora untuk bidang potensi atlet diaspora, menjelaskan proses scouting yang dilakukan timnya, termasuk tantangan dan strategi yang diterapkan.
Hamdan Hamedan memaparkan, “Proses scouting kami dimulai dengan mengumpulkan informasi tentang pemain diaspora. Kami membuat formulir yang tersedia secara online bagi mereka yang menemukan pemain keturunan Indonesia di seluruh dunia. Setelah laporan diterima, kami langsung memantau pemain tersebut.”
Ia melanjutkan, “Idealnya, kami menonton setidaknya tiga pertandingan dengan durasi minimal 60 menit setiap pertandingan untuk menilai kualitas pemain. Jika kami tidak dapat menyaksikan langsung, kami akan memberikan laporan kualitatif berdasarkan informasi yang kami dapatkan. Misalnya, jika ada video minim, kami bisa mencatat, ‘pemain bek kanan ini bagus dalam melakukan overlap’ dan sebagainya.”
Salah satu tantangan terbesar adalah mencari pemain muda berusia 15 tahun yang berpotensi. “Di Eropa, kami memiliki akses ke pemandu bakat yang berafiliasi dengan klub-klub besar seperti Manchester City, sehingga kami mendapatkan laporan terkait para pemain yang memenuhi syarat,” ungkap Hamdan.
“Dalam pencarian pemain muda, informasi sangat sulit ditemukan. Kami menghadapi kesulitan untuk scouting pemain berusia muda, seperti yang kami alami ketika mencari seorang anak yang memiliki darah Indonesia di Norwegia. Namun, melalui agen yang saya kenal, kami berhasil mendapatkan informasi yang dibutuhkan.”
Hamdan juga menjelaskan bahwa wawancara dengan para pemain diaspora sangat penting. “Ketika kami mewawancarai pemain yang kami pantau, kami sering menanyakan tentang teman-teman mereka yang juga berdarah Indonesia. Dari situ, biasanya muncul beberapa nama yang layak untuk dipantau lebih lanjut.”
“Selain itu, kami juga selalu meminta ‘football CV’ dan video penampilan mereka. Terkadang, ada kendala dalam mendapatkan izin dari klub untuk mengakses rekaman pertandingan. Pernah kami meminta video, dan baru diterima setelah tiga minggu,” tambah Hamdan.
Hamdan menyebutkan bahwa mereka sudah memiliki data mengenai Thom Haye, jenderal lapangan tengah Timnas Indonesia, sejak empat tahun lalu, dan yakin dapat meyakinkan Haye untuk membela Indonesia. “Kami percaya bahwa metode seleksi terbuka yang dilakukan oleh pelatih kepala di pemusatan latihan akan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi para pemain diaspora untuk menunjukkan kemampuan mereka.”
Ia menjelaskan, “Tim nasional adalah puncak piramida bertemunya pemain yang terbaik dari yang terbaik. Oleh karena itu, kami mengundang mereka untuk berlatih dan bersaing untuk mendapatkan tempat di tim.”
Dengan demikian, Kemenpora terus berupaya menemukan dan mengembangkan talenta muda yang dapat menjadi aset bagi Timnas Indonesia di masa depan. Melalui proses scouting yang cermat dan kolaborasi dengan berbagai pihak, mereka berkomitmen untuk memperkuat tim nasional dengan pemain-pemain yang memiliki potensi besar.