Solusi dari Paslon Najirah – Aswar Terkait Tingkat Pengangguran di Bontang

POLITIK, NUSAPALA.ID – Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Kota Bontang telah mencapai 7,74 persen pada tahun 2023. Angka pengangguran yang cukup tinggi ini menjadi perhatian utama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Najirah dan Muhammad Aswar. Pasangan calon yang dikenal dengan nomor urut 3 ini mengusulkan berbagai program, termasuk pelatihan keterampilan dan pemberian beasiswa penuh, sebagai solusi untuk mengurangi angka pengangguran di kota ini.

Muhammad Aswar, yang merupakan calon Wakil Wali Kota, menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penciptaan lapangan kerja. Menurutnya, masalah pengangguran di Bontang tidak hanya disebabkan oleh terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan, tetapi juga karena kurangnya keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

“Kami berencana menginisiasi program pelatihan sertifikasi keahlian yang dirancang untuk memastikan masyarakat memiliki kompetensi yang diakui dan relevan dengan tuntutan pasar kerja, baik di tingkat lokal maupun nasional,” ungkap Aswar saat diwawancarai oleh TribunKaltim.co pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Aswar menjelaskan bahwa pelatihan yang akan diadakan akan fokus pada bidang-bidang yang berhubungan langsung dengan dunia kerja, seperti teknologi informasi, teknik, dan kewirausahaan.

“Kami ingin menyiapkan masyarakat Bontang agar tidak hanya siap untuk bekerja di perusahaan besar, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja secara mandiri melalui usaha mikro,” imbuhnya.

Selain program pelatihan, Aswar juga menyoroti pentingnya akses terhadap pendidikan berkualitas, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Ia percaya bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Dalam visi dan misi pasangan calon ini, Aswar mencantumkan program beasiswa hingga tuntas sebagai salah satu prioritas.

“Kami ingin membuka peluang bagi anak-anak Bontang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan memperoleh keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.

Program beasiswa tersebut juga akan disertai dengan pendampingan karier, untuk membantu para lulusan sarjana dalam menemukan pekerjaan atau memulai usaha setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Dengan semua program yang dirancang, pasangan calon ini berkomitmen bahwa setiap rencana akan disusun berdasarkan kajian yang mendalam terhadap anggaran daerah. Dengan demikian, mereka yakin bahwa program-program tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).